Minggu, 02 Januari 2011

TEKNIK PRESENTASI

Banyak kaum intelektual dan calon-calon intelektual (mahasiswa) menemui hambatan besar ketika mereka membuat tulisan atau karya ilmiah. Bahkan masih banyak sekali mahasiswa yang tidak tahu cara menulis karya ilmiah. Padahal membuat karya ilmiah masih merupakan satu tahap, yang kadangkala harus dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu menyajikan (memperenstasikan) tulisan ilmiah tersebut ke dalam suatu forum, baik dalam bentuk seminar, workshop, lokakarya, dan lain-lain.  Dalam menyampaikan hasil penelitian atau karya ilmiah lainnya banyak mahasiwa kembali menghadapi berbagai masalah.
            Presentasi merupakan salah satu hal yang perlu dikuasai di era teknologi dan komunikasi saat ini. Selain itu, presentasi juga merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan ilmiah di perguruan tinggi, seperti penelitian, pengabdian pada masyarakat, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan hasil penelitian, atau ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective). Namun tidak semua orang menguasai teknik presentasi yang baik. Bahkan bagi sebagian orang presentasi merupakan suatu hal yang menakutkan sehingga tidak jarang banyak yang gagal saat melakukannya.
Teknik Presentasi adalah salah satu elemen dalam Desain Komunikasi Visual khususnya di bidang multimedia. Pada awalnyab ketika jurusan Desain Komunikasi Visual ini masih baru, Teknik Presentasi ditafsirkan dengan beberapa macam penafsiran. Misalnya pada penerapan di bidang Desain Produk, teknik presentasi mungkin ditafsirkan cara menampilkan barang-barang produk yang ingin dipresentasikan (dipamerkan) ke hadapan audience. Presentasi untuk bidang karya ilmiah, misalnya disampaikan dengan cara mendemonstrasikan hasil karya tersebut sehingga dipahami oleh audience. Akan tetapi, akhirnya berhasil disepakati bahwa bahasan tentang teknik (penyajian) presentasi dan media interaktif adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi.

Menyajikan presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana, misalnya dengan media Animasi 3D (3DMax, Maya, dan sebagainya), dengan media Video Movie (Pinnacle/ Ulead/Premiere), Animasi
2 dimensi (Flash/Director), maupunmedia interaktif menggunakan Authorware. Yang paling sederhana dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint. Dengan PowerPoint pun Anda dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta suara.

            Banyak orang yang pandai dalam menulis suatu artikel ilmiah, namun kurang mampu untuk menyampaikannya dalam forum ilmiah. Selain itu sering juga kita menyaksikan suatu karya ilmiah yang sangat bagus namun disajikan (dipresentasikan) dengan tidak bagus, sehingga mengurangi sasaran yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut tidak sampai, selain itu juga dapat mengurangi kualitas dari karya ilmiah tersebut. Jadi untuk memperesentasikan suatu karya ilmiah membutuhkan beberapa persyaratan tertentu, karena presentasi merupakan cara untuk menjelaskan sesuatu (ide, opini, kasus, solusi, informasi dll) kepada kumpulan orang yang dapat dilakukan baik dengan bantuan teknologi maupun tidak.
            Orang yang pintar secara logika (baca: IQ tinggi) belum tentu bisa menjadi presenter yang baik. Bisa dikatakan presenter yang hebat dipastikan punya kecerdasan komunikasi yang tinggi. Kecerdasan komunikasi ini menjadi salah satu kecerdasan yang paling dominan yang menentukan kesuksesan seseorang (menurut penelitian beberapa perusahaan di Amerika) kecerdasan logik ternyata hanya menempati urutan dibawah 10 besar.  Kecerdasan komunikasi seseorang tak ubahnya seperti kecerdasan lainnya, yang merupakan potensi yang diturunkan secara genetis, namun demikian komunikasi merupakan suatu hal yang dapat dipelajari oleh seseorang, sehingga memungkinkan bagi setiap orang untuk mampu berkomunikasi dengan baik.



1.   Persiapan yang matang
Persiapan merupakan 90% bagian dari presentasi, dan sisanya sebesar 10% adalah penyajian dan diskusi.  Meskipun  anda menguasai subyek dan mampu berbicara penuh wibawa, persiapan yang cermat tetap diperlukan, paling tidak  untuk dua alasan penting:
(1)     Menemukan informasi lebih lanjut tentang subyek untuk disarikan bagi hadirin. Pilihlah informasi yang menonjol. Jika tidak memiliki cukup informasi, sebaiknya tidak memberikan presentasi;
(2)     Memasarkan gagasan kepada hadirin serta memperoleh dan mempertahankan perhatian hadirin.
Langkah-langkah persiapan itu adalah: (1) analisis sasaran, (2) survei lokasi, (3) kerangka & struktur, (4) penelitian & penerapan, (5) penulisan, (6) visualisasi & media, (7) latihan, dan (8) penyampaian/penyajian. Namun, kedelapan tahap tersebut tidak berarti jika pembicara tidak menguasai subyek dan pengetahuan penunjang lainnya.

2. Persiapan Bahan Presentasi
            Bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak membosankan berkat bantuan teknologi yang berkembang pesat saat ini.  Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder (bisa pake flash).
            Tujuan bahan presentasi adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan yang telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali lupa dan keluar dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan).

3. Pelaksanaan  Presentasi
            Dalam memberikan presentasi, sebelumnya anda harus mempersiapkan  diri dengan baik. Penampilan anda mencerminkan keberhasilan presentasi anda. Gunakan pakaian dan asesoris diri sesuai dengan tema presentasi. Gunakan pakaian terbaik yang anda punya  dan pastikan pakaian anda sesuai kombinasi antara bawahan dan atasan. Dalam forum presentasi antar perguruan tinggi,  anda dapat menggunakan pakaian yang dikombinasikan dengan Jas Almamater untuk menegaskan dari mana anda berasal. Yang tak kalah penting dari penampilan diri anda adalah tampilan yang rapi pada rambut anda.



4.    Hal-hal Yang perlu diperhatikan dalam Presentasi
*       Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam presentasi antara lain adalah ;
a.       Kuasai Lingkungan. Penguasaan lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Trik yang dapat dilakukan adalah: datanglah sesaat sebelum presentasi dimulai, sehingga anda cukup waktu untuk: mempersiapkan sarana presentasi (mencoba sound, LCD, Laptop, pointer, atau bahkan sampai merancanakan akan berdiri dimana ketika anda presentasi). Atur skenario dengan moderator (jika moderatornya teman anda) agar anda tidak kaget jika terjadi perubahan skenario secara mendadak oleh moderator (termasuk alokasi waktu yang disediakan moderator untuk anda)
b.      Perhatikan audience. Tataplah audience secara merata dan bergantian, sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka. Jangan palingkan pandangan anda pada langit-langit atau lantai sehingga mengesankan anda tidak percaya diri.
c.       Bicara lugas. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, yang mengesankan anda tidak sombong (jangan memakai bahasa luar angkasa walaupun sebagian audience mengerti maksudnya).
d.      Jelaskan media. Media presentasi hanya sebagai guiden (tuntunan) untuk menjaga alur presentasi. Hindari membaca media presentasi kata-perkata (apalagi titik koma di baca sekalian), Kalau perlu hapalkan penjelasan tiap pointer pada powerpoint untuk mengesankan bahwa anda benar-benar menguasai yang anda tulis pada slide presentasi.



5. Penggunaan Power Point
Dengan kemajuan teknologi, bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak membosankan. Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih, menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder. Tujuan bahan presentasi adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan yang telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali lupa dan lepas dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan).
Pada penggunaan media Powerpoint, usahakan jangan terlalu banyak menggunakan animasi dan sound yang tidak perlu, karena audience akan menganggap anda pamer media presentasi. Gunakan animasi dan sound seperlunya hanya diperlukan (misalnya jika menjelasakan proses perubahan grafik, gunakan animasi gerak yang menunjukkan proses.
Gunakan theme yang simple (kalau bisa bermakna sesuai dengan tema presentasi). Penggunaan warna theme yang mencolok tidak dianjurkan (walaupun anda ingin menampilkan kesan ceria). Gunakan juga gradasi warna yang kontras antara background dengan tulisan, sehingga audience dapat dengan mudah menangkap (membaca) presentasi anda. Usahakan menggunakan font tidak lebih kecil dari 24 (tergantung juga pada jenis font-nya).
Gunakan animation effect seperlunya saja pada tampilan presentasi. Jangan menggunakan animation effect pada seluruh tampilan, karena hal tersebut seolah-olah anda menuntun (bahkan lebih ekstremnya “memaksa”) audience untuk membaca sebaris demi baris kata-kata pada presentasi anda. Kadang-kadang audience menginginkan melihat keseluruhan slide secara utuh secara langsung daripada penampilan baris-perbaris.
Akhirnya uji penampilan presentasi anda kepada teman atau saudara anda dari segi penampilan dan konsistensi penulisan. Kalau perlu ada uji pada tampilannya pada slide projector (LCD) untuk meyakinkan anda bahwa tampilan animasi, sound, theme dan warna dapat ditangkap dengan jelas dan sesuai dengan tema presentasi.


6. Menghindari Stress
Sangat manusiawi bila seseorang mengalami stress pada saat akan melakukan presentasi. Jangan biarkan stress terus menyertai anda dari awal hingga akhir presentasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress adalah :
a.       Persiapan yang baik.  Anda harus mepersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu.
b.      Warming Up. Anda dapat melakukan sedikit warming up untuk menghindari stress akibat tekanan yang terjadi ketika tampil di depan publik. Gunakan trik berikut:
-     Duduk santai dengan menyandarkan badan pada kursi : Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Ulangi beberapa detik sampai anda merasa lega (jangan terlalu lama, karena akan menambah stress bagi anda)
-       Lemaskan otot-otot leher (biasanya otot leher yang kaku menyebabkan tekanan pada pikiran). Geleng-gelengkan kepala (kalau perlu putar kepala) beberapa kali (ini juga jangan terlalu lama, karena anda akan keringatan)
-       Sambil duduk, goyangkan badan anda kekiri dan kekanan (gerak menengok kebelakang disertai badan) beberapa kali.
-       Terakhir lemaskan pergelangan kaki dengan menggerakakan pergelangan kaki.
-       Selanjutnya anda siap berdiri dan menyampaikan materi
-        
Ingat :
1.   Motto 3B yaitu : Berdiri untuk dilihat, Bicara untuk didengar dan Berhenti  untuk dikenang
2.   Untuk menjadi seorang presenter yang baik, harus juga mengingat tujuan presentasi SMART yaitu
Specific, Measurable, Achievable, Reachable dan Time Oriented

Tidak ada komentar:

Posting Komentar